- Buka Qur'an ketika nyimak hafalan santri, sebab hafalan kita sebagai guru sudah hilang (maaf,,, ini justru menggugurkan wibawa kita sebagai guru di mata santri)
- Mengajar tiap hari, tapi muraja’ah pribadi nyaris tak tersentuh
- Muraja’ah tidak teratur karena jadwal santri padat
- Hafalan terasa “palsu” — hanya kuat di bagian yang sering diulang
- Tahu bahwa hafalan mulai menghilang, tapi tak tahu harus mulai dari mana
- Tak punya metode yang memastikan hafalan awet, bukan sekadar diulang-ulang
Jika Anda sedang mengalaminya, ketahuilah: bukan hafalan Anda yang salah, tapi mungkin hanya metodenya yang belum tepat.